Minggu, 09 Mar 2008
PROBOLINGGO - Untuk kali pertama, Panpel (panitia penyelenggara) Persipro Divisi I akan dilempar untuk umum. Artinya siapapun yang mau dan bersedia untuk menjadi panpel Persipro dipersilakan, asal sesuai dengan kesepakatan.
Keputusan ini disampaikan pada rapat pengurus Persipro di Rumah Makan Sumber Hidup Probolinggo, siang kemarin.. Keputusan ini diambil setelah ada usulan dari pihak Jinggomania agar panpel diserahkan kepada masyarakat.
Hal ini dimaksudkan agar pertandingan home nantinya, pengurus Persipro bisa konsentrasi ke pertandingan, bukan pada hal-hal lain di luar teknis pertandingan. "Semula ide ini didasari karena ada perwakilan Jinggomania yang minta dijadikan panpel. Tetapi, setelah saya pikir-pikir mengapa tidak di-floor-kan saja ke pihak luar. Siapa tahu ada yang tertarik," kata Ketua Harian Persipro, Haris Nasution.
Haris sendiri menyakini pasti ada orang yang berminat untuk menjadi panpel Persipro. Simak saja, ketika Persipro melakoni kompetisi Divisi I pada 2006 lalu. Waktu itu diketuai oleh salah satu pengurus, Hamid Rusdi. Dari delapan pertandingan home, Panpel Persipro sudah mengantongi puluhan juta rupiah.
Namun, ia mengakui selain banyak untung, panpel juga harus mengantisipasi resikonya. Beberapa resiko yang harus dipikir adalah faktor keamanan. Masuknya penonton ke lapangan pertandingan, rusaknya pagar lapangan, banyaknya penonton yang masuk tanpa tiket bisa menjadi pemicu Panpel untuk mendulang resiko. Bahkan, dari sektor penonton ada juga yang sengaja meloncat tembok Stadion Bayuangga agar tidak membayar tiket.
Belum lagi kalau ada kerusakan di luar lapangan sesuai pertandingan. Misalnya kalau ada kaca mobil yang dilempar suporter atau salah satu suporter ada yang terluka karena lemparan batu misalnya.
Hanya itu. Tenyata tidak. Soal tempat bermalamnya wasit dan PP (pengawas pertandingan) atau penginapan tim lawan itu juga menjadi tanggung jawab Panpel. " Tetapi kalau semua nya bisa diatasi, saya kira jadi Panpel akan menguntungkan," kata Imam Suliono, Humas Persipro.
Baik Cak Yon maupun Imam menegaskan tidak ada masalah bagi siapapun yang melamar ke pengurus Persipro untuk menjadi Panpel. "Asalkan perjanjiannya kontraknya jelas dan salah satu poin yang wajib dipenuhi adalah harus ada kontribusi kepada tim Persipro," terangnya.
Dengan adanya Panpel dari luar (masyarakat) tersebut, Cak Yon mengharapkan agar Panpel yang disepakati nanti bisa profesional dengan tugasnya. Selain itu untuk kompetisi tahun ini pengurus Persipro tidak mau direcoki dengan mengurus hal-hal lain di luar teknis pertandingan. "Maunya kami ingin fokus ke tim saja, tidak lain-lainnya. Sehingga tidak ada beban bagi pengurus Persipro. Dan cita-cita saya untuk tahun ini Persipro harus naik ke Divisi Utama," tegas Cak Yon. (ags)